Harus genap setahun menunggu kehadiran keping cakram GRAND KLaKUSTIK yang direkam live dari konser bertajuk sama di PLENARY HALL, JCC SENAYAN JAKARTA, 26 Nopember 2013 silam ini. Waktu yang relatif lama, apalagi jika dikompare dengan jeda waktu ketika mereka merilis album KLaKUSTIK #1 selepas konser KLaKUSTIK 1996 yang rasanya tak selama ini.
but, it’s okey..
toh akhirnya saya mendapatkannya. Di Indomaret pas perjalanan berangkat kerja. Sepertinya KLa CORP hendak mengulang sukses pemasaran CD “tribute to KLa” beberapa waktu lalu dengan mendistribusikan GRAND KLaKUSTIK CD 1, di jaringan waralaba ini.
CD bercover ungu ( warna khas KLa ) dengan kemasan bersahaja itu, saya temukan di rak CD deket kasir, Indomaret Pasadena Manyaran. Ada gambar Katon, Lilo, Adi dan kemegahan suasana konser di cover muka. Pada bagian atas terdapat “logo resmi” 25 years anniversary KLa PROJECT yang menegaskan bahwa ini adalah bagian dari seri perayaan 25 tahun KLa berkarya, setahun lalu. Desain Cover oleh Ipey, sepertinya ini adiknya mas Adi ya?
Dan memang butuh waktu untuk menikmati lagu-lagu KLa. Bahkan untuk menyimak GRAND KLaKUSTIK yang sebenernya berisi lagu yang sudah akrab ditelinga –meski dengan aransemen orkestra- inipun tak cukup sekali dengar. Butuh me-time, perlu suasana.
#ngeKLa kalo istilah saya.. :p
Secara keseluruhan, GRAND KLaKUSTIK berkonsep sama dengan KLaKUSTIK. Pengabadian ( baca: dokumentasi ) konser live dalam bentuk album. Ada prologue dari Katon atau Lilo di beberapa lagu ( berharap ada juga “suara” mas Adi di CD 2 ) serta keriuhan audience..
Ada 13 lagu di album ini.
Agak berbeda dengan konsernya yang seingat saya dibuka oleh “GERIMIS” album ini diawali dari LARA MELANDA – OVERTURE (kedua) yang kental dengan aransemen orkestra. tapi saya malah kangen dominasi bass yang membalut lagu dari album kedua KLa ini pada versi ori. hehee,,
Berlanjut KIDUNG MESRA (Klasik), DEKADENSI (sintesa), MANA KUTAHU (eXellentia), PRAHARA (ungu) serta lagu yang diklaim Katon sebagai lagu paling romantis: SATU KAYUH BERDUA (ungu).
Nomor berikutnya, MESKI TLAH JAUH (V/kelima) adalah “milik” Lilo dan sang pencabik gitar inipun jadi Lead Vocal.
Sing along ….
Ada semangat bangkit dari keterpurukan yang ditawarkan KLa lewat lagu berikutnya, HEY (pasir putih) disusul JIWA MERAPUH (sintesa), KAU PILIHKAN LUKA (eXellentia) berduet dengan Angel Pieters.
Berikutnya adalah salah satu masterpiecenya KLa dari album kedua: SEMOGA. Lagu yang selalu jadi pemantik koor panjang di setiap konser KLa ini makin megah dalam balutan orkestra. sayang, teriakan audience yang menyebut nama “Ira, iraa…” merujuk pada Ira Wibowo disesela lagu tidak katut terekam. Jika iya, mestinya CD ini benar-benar akan menjadi “catatan sejarah” yang sempurna. 😀
“Balik ke album satu…” celoteh Lilo mengantar lagu ANAK DARA (KLa; self title) dan akhirnya, GRAND KLaKUSTIK CD 1 ini pun dipungkasi dengan ROMANSA (V/kelima). Berbeda dengan versi ori yang dibawakan Katon, kali ini Lilo berkesempatan mengangkangi lagu romantis ini dengan lengkingan suaranya.
Lets get Rock, General!
GRAND KLaKUSTIK CD 1 memang memanjakan telinga. Tapi jika boleh meninggalkan catatan, saya agak terganggu ketika deretan lagu di album ini hanya terbaca track 1 sampai track 13 di perangkat pemindai. Setahu saya, KLa sangat concern menganggap album sebagai sebuah “karya utuh”. Itulah alasan KLa sangat menghindari merilis single, tapi selalu mencipta album. Jadi, makin perfect rasanya jika track itu bisa langsung terbaca sebagai judul lagu.
Dan jujur, saya rindu baca prakata dan ucapan terimakasih KLa yang menghilang di cover album ini.. 😉