penampilan istimewa KLa malam itu yang terekam hape samsung saia
Inilah kisah tentang tiga anak manusia , yang mengaku kLanis asal Semarang saat ada konser KLa project di Krakatau Ballrom Hotel Horison Semarang bertajuk “KLa Project~11th Anniversary Gala Dinner White & Sparkling” pada Jumat, 29 Nopember 2013 yang lalu.
Sungguh, kisah ini tidak sepantasnya untuk ditiru… π
Dengan alasan kehabisan tiket (festival) dan Selepas terkuras segala sumber dana demi menyaksikan “GRAND KLAKUSTIK” dua hari sebelumnya di Jakarta, bersama beberapa sahabat kami bersepakat untuk “menyambut” kerawuhan KLa ke Semarang tanpa beli tiket. π
Pulang kerja masih harus menghadiri b’day party temen kantor di Planet Steak Kampung Kali, akhirnya jam 7 malam bisa ketemu jua dengan dua sahabat kLanis: mba’ Gea & mba’ Eko Rusminingsih di pelataran parkir Plaza Simpang Lima.
Bertiga kami bergegas ke tempat pertunjukan berada. Di dalamΒ lift yang mengangkut kami ke atas, sayapun melukar seragam kantor dengan kaus “GRAND KLAKUSTIK” oleh-oleh dari Jakarta, :p
mengabadikan momen bahagia bersama sahabat π
Sampai di lantai tujuh, gate telah dibuka.
Dan panggung megah yang keliatan sekilas di depan mata itu seperti neraka. Ini sungguh siksaan dari sebuah pilihan. Melihat antrian panjang penonton, mendengar teriakan MC yang menyebut nama KLa berkali ulang, teringat dua tetangga yg tak pernah mengaku klanis sudah ada di dalam, temen kantor yang dapet tiket gratisan. Ahhh….hampir menyesal kami menyengaja diri melewatkan konser ini. π
Mondar-mandir antara gate VIP dan festival, kami sempet ketemu dua sahabat kLanis Jogja (maaf saya lupa namanya) yang belum bisa masuk. Alhamdulillah, dua sahabat jauh itu bisa dapet tiket juga… π
tiga kopral diantara tiga jenderal! π
Tinggallah kami bertiga yang masih tercekat dalam gulana…
Ditengah sindrom GTT ( galau tingkat tinggi :p ) yang makin mendera, kami teringat bahwa konser ini masih di Indonesia. You know lah…. π
So, usaha berikutnya adalah mencoba “nyepik” penjaga gerbang hingga petugas keamanan. Dan alhamdulillah…mereka menjalankan tugas dengan baik. Jadi tetaplah kami dalam kegalauan semula, berpacu dengan waktu tampilnya KLa yang kian dekat.
Panik, itu pasti!
Apalagi KLa udah mulai naik panggung. Intro lagu pertama mulai terdengar, bikin kami nyaris putus asa. Tapi akhirnya kami nekat mendekat pintu yang dibiarkan terbuka. Bagai pepatah “tak ada rotan akarpun jadi”, tak bisa masuk, ngintip pun bolehlah… π
Songlist dari DP-nya mas Agung kLanis Solo…
Dan keajaiban itu senyatanya memang ada,,
Diambang pintu itu saia bertanya pada seseorang berjaket hitam yang di dalam, “Mas, bolehkah kami ikut nonton dari situ?”
Pria itu tersenyum dan mengangguk, tanda membolehkan. Dan sukseslah tiga kLanis ini menyusup dengan suka cita. Tak puas menyaksikan tiga jendral dari kejauhan, kami merangsek maju. Mlipir-mlipir cari jalan ke dekat panggung.
Akhirnya, di ujung penyusupan sampai jua kami persis di depan panggung. duduk bersila pada lantai karpet tebal, diantara para wartawan dan di depan deretan kursi penonton VVIP.
Saia & mba’ GEA: penonton super viviaipi…. :p
Tak pernah kebayang bisa menikmati KLa dengan cara seistimewa ini: sambil lesehan di depan panggung tak seberapa tinggi denganΒ jarak tak lebih dari 2m’. It’s amazing…
Pada “Lagu Baru” yang nge beat itu, beberapa penonton yang bersila seperti saya mulai berdiri, larut dalam irama lagu. Dan di penghujung lagu ketika sekuriti mulai menertibkan kami, seorang penonton di samping saia membisikkan kalimat ” Sekuritine rak tau nonton konser ya, mas..”Β π
dan bisa foto di depan mas Lilo saat beraksi itu, sesuatu… π
Saya sangat menikmati konser malam itu,,
Bukan karena “gratisnya” tapi bagi saya inilah penampilan KLa yang benar-benar “Seolah satu jiwa, tak berjarak, Ini panggung untukmu…”