tukiyem | kau hadir lagi di sudut hati..
Rabu malam, 19 Mei 2015. sepulang kerja. sepucuk surat di ujung meja kamar menyandera pandangan. bersampul putih seukuran A3 terbungkus plastik jasa pengantar paket -saya sebut saja namanya- Tiki. di ujung kiri atas, nampak jelas siluet “perempuan tergerai” dan tulisan besar : TUKIYEM
Ahay, siapa gerangan yang telah sudi mengirim “surat cinta”, tengah malam pulak… 😀
Perlahan kubuka sampulnya, dan surprise… isinya adalah spanduk yang kukirim ke mas Ari Burhani (founding father-nya KLa project) via mbak Imma Novianthy beberapa hari sebelumnya. Jika spanduk ini telah kembali, artinya telah bertandatangan mas Ari. Alhamdulillah…
TUKIYEM sepertinya adalah akronim dari PH milik mas Ari. dan tentang spanduk itu, butuh waktu panjang hingga akhirnya tertandatangani lengkap oleh empat jendral. sign dari mas Ari adalah pamungkasnya…
spanduk | at konser satu hati jilid satu
spanduk ini lahir untuk menyambut kedatangan KLa dalam konser satu hati sekira tahun 2012 yang lalu. Saat diskusi, di kucingan simpanglima sempat ada ide membuatkan kalungan bunga untuk KLa, tapi akhirnya spanduk itu yang terwujud. Yang menarik adalah tulisan “We Want Ari Back Home!” di bagian bawah sebagai ungkapan kerinduan: kembalinya mas Ari ke dalam formasi KLa. Bayangkan, spanduk bernada sedikit protes ini dibentangkan dharmawanita kLaneSemarang yang datang berkebaya di tengah konser waktu itu.
it’s an unforgettable moment, friends.. 🙂
Selepas konser, spanduk ini sempat dimintakan tanda tangan pada ketiga jendral : Katon, Lilo dan Adi.
Tapi serasa ada yang kurang, harus ada tanda tangan mas Ari! itu yang terbersit kemudian.
Keterbatasan akses dan kesempatan membuat impian untuk melengkapi spanduk ini dengan tanda tangan mas Ari tidak serta merta terwujud. Tahun berganti, konser demi konser terlewati…dan impian itu belum juga menjadi nyata. Hingga penghujung 2014 lalu, ketika KLa kembali “konser satu hati” di semarang, spanduk itu kembali dibentangkan. Kali ini tak cuma oleh klaneSemarang, tapi juga klanese dari berbagai kota. dan impian itu kembali membuncah. harus dapet tanda tangan mas Ari!
spanduk | eksis juga di konser satu hati jilid dua
harus, harus dan haruss…seolah jadi mantra yang membuatku memberanikan diri ng-inbox mbak Imma Novianthy – istri mas Ari- di FB. Sempet ragu sebelumnya, toh akhirnya message itu terkirim juga. dan alhamdulillah, beliau berkenan meneruskannya pada mas Ari untuk ditandatangani…
spanduk | prosesi penandatanganan oleh mas Ari
Didalam amplop tukiyem, spanduk itu terlipat rapi pada totte bag kecil warna coklat bertulis KLa project : Katon-Lilo-Adi. Sepertinya ini merchandise perayaan 25 tahun KLa yang lalu.
spanduk | penampakan penghuni amplop tukiyem
di sudut kanan, spanduk itu telah lengkap bertandatangan. Di bawah tulisan KLa PROJECT dan diatas tulisan klaneSemarang, mas Ari berkenan menulis beberapa baris kata sederhana, namun penuh makna buat saya :
14 mei 2015
Untuk mas eko,
Saya senang bisa tandatangan di spanduk ini. Lengkap sudah tandatangan dari teman2 KLa.
Jabat erat,
(ARI BURHANI)
spanduk | khatam sudah tandatangan para jendral!
Meneladani mas Ari –menurut saia- adalah belajar mencintai dalam sunyi. Teringat selepas beliau purna sebagai drummer, tak serta merta meninggalkan KLa. Jadi produser dan sukses menghelat live konser KLaKUSTIK yang legend itu. Begitupun hingga KLa mulai “bangkit lagi” sampai pada era KLa CORP, mas Ari masih sempat mendampingi artis-artis “tribute 2 KLa” promo album ke Bandung (cerita beliau saat ketemu di Boyolali) bahkan mbak Imma juga berada di KLa CORP (meski info terakhir, kini sudah tidak lagi). Diluar itu tak jarang mas Ari dan mbak Imma berkenan menyambangi kegiatan dan bahkan hadir dalam resepsi nikahan temen-temen Klanese.
keluarga Ari Burhani menginspirasi saia untuk belajar tetap mencintai meski dalam sunyi. Senantiasa menjaga “ukhuwah KLaiyah” tak peduli apa, bagaimana dan dimanapun kita.
#suwun mas Ari..
Assalamualaikum Mas Eko.. saya baru baca tulisannya.. matur suwun sanget atas semua catatan kecilnya.. “Mencintai dalam Sunyi”.. Kerennnnn banget.. dalem yaa.. boleh ikutan belajar yaa.. oya.. ada dua hal yg belum disampaikan.. spanduk yg pernah singgah di kediaman kami tidak sendiri.. melainkan ditemani sebungkus besar wingko babat dengan berbagai rasa dan juga sebungkus besar bandeng presto.. Alhamdulillah, Terima Kasih.. Sampai ketemu lagi.. Wassalam Imma Ari Burhani.